Franchise Kampung Kecil: Modal, Estimasi BEP & Syarat

Di tengah gempuran kuliner modern, cita rasa tradisional tetap punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Inilah mengapa Franchise Kampung Kecil hadir sebagai jawaban, menawarkan pengalaman bersantap yang tak hanya lezat, tapi juga otentik dan membawa nostalgia.
Mengapa Kampung Kecil Begitu Menarik?
Kampung Kecil bukan sekadar restoran biasa. Ia adalah destinasi kuliner yang dirancang untuk membangkitkan suasana pedesaan yang asri dan hangat. Dengan desain interior yang kental nuansa tradisional, ornamen-ornamen unik, dan pilihan menu yang beragam, Kampung Kecil berhasil menciptakan pengalaman bersantap yang berbeda.
Beberapa daya tarik utama Kampung Kecil antara lain:
- Konsep Unik dan Otentik: Mengusung tema pedesaan, Kampung Kecil menawarkan suasana makan yang nyaman, jauh dari hiruk pikuk kota. Ini menjadi nilai jual yang kuat di tengah masyarakat yang merindukan ketenangan dan keasrian.
- Menu Khas Nusantara: Dari aneka hidangan laut segar, ayam bakar, sate-satean, hingga sayur asam dan sambal-sambal pedas, Kampung Kecil menyajikan menu masakan Indonesia yang akrab di lidah dan selalu dirindukan. Kualitas bahan baku yang terjaga menjadi prioritas utama.
- Target Pasar Luas: Kampung Kecil cocok untuk berbagai segmen pasar, mulai dari keluarga yang mencari tempat makan santai, kelompok teman yang ingin berkumpul, hingga acara kantor atau pertemuan.
- Branding yang Kuat: Dengan nama yang mudah diingat dan konsep yang jelas, Kampung Kecil telah membangun citra merek yang positif dan dikenal luas.
Sejarah Berdirinya Resto Kampung Kecil: Dari Warung Kito Menjadi Destinasi Kuliner Pedesaan
- Restoran Kampung Kecil yang kini dikenal dengan konsep pedesaan yang asri dan hidangan Nusantara otentik, memiliki perjalanan menarik dalam pendiriannya. Meskipun informasi detail mengenai tanggal pasti pembukaan gerai pertamanya atau siapa pendiri utamanya tidak tersebar luas di publik, beberapa sumber memberikan gambaran tentang asal-usul dan evolusi nama serta konsepnya.
- Awalnya, gagasan di balik Kampung Kecil dimulai dengan nama “Warung Kito”. Ide ini kemudian berkembang, dan para pemilik mencari nama yang lebih merepresentasikan konsep yang ingin mereka usung. Dari beberapa pilihan, seperti “Warung Kito”, “Kampung Kecil”, dan “Saoenk Kito”, akhirnya nama “Kampung Kecil” Penamaan ini sangat sejalan dengan visi restoran yang ingin menciptakan suasana layaknya perkampungan.
- Konsep utama ciri khas pedesaan. Hal ini tercermin dari desain interior dan eksterior yang kental dengan nuansa tradisional, penggunaan bambu, kolam, dan pepohonan yang rindang, serta penataan tempat duduk berupa gazebo atau pondok-pondok kecil. Bahkan, setiap sudut di restoran ini diberi label unik layaknya sebuah perkampungan, seperti “Warung Bayar”, “Gg. Selfie 1”, “Jl. Bersama Kita Sampai Tua”, dan “Rt. 12”, yang semakin memperkuat atmosfer pedesaan.
- Restoran ini dikenal menyajikan aneka masakan khas Nusantara dengan cita rasa yang familiar di lidah masyarakat Indonesia, seperti hidangan laut segar, ayam bakar, sate-satean, dan beragam masakan tradisional lainnya. Fokus pada kualitas bahan baku dan kelezatan cita rasa menjadi salah satu kunci popularitas Kampung Kecil.
- Meskipun tanggal pasti pembukaan gerai pertama sulit ditemukan, salah satu cabangnya, Kampung Kecil Kosambi, dilaporkan mulai beroperasi pada 5 September 2021. Namun, melihat jangkauan ekspansi dan popularitasnya saat ini, kemungkinan besar cikal bakal Kampung Kecil sudah ada sebelum tanggal tersebut, mungkin dalam format atau skala yang lebih kecil, hingga akhirnya berkembang menjadi jaringan restoran yang dikenal sekarang.
- Pengelola Kampung Kecil, yaitu PT Harmoni Enam Saudara, terus melakukan ekspansi yang pesat, menunjukkan bahwa konsep mereka diterima dengan baik oleh pasar. Hal ini juga yang mendorong pengembangan sistem franchise, memungkinkan lebih banyak pengusaha untuk menjadi mitra dan membawa sensasi kuliner pedesaan Kampung Kecil ke berbagai daerah.
- Secara keseluruhan, sejarah Kampung Kecil adalah kisah tentang bagaimana sebuah ide sederhana untuk menghadirkan kembali nuansa pedesaan dan cita rasa tradisional dapat berkembang menjadi sebuah destinasi kuliner yang sukses dan dicintai banyak orang.

Kampung Kecil menawarkan beragam menu masakan Nusantara, terutama masakan Sunda, dengan konsep lesehan dan saung yang nyaman. Berikut adalah varian menu yang tersedia di franchise Kampung Kecil:
Pilihan Menu Utama
- Paket Ikan Gurame: Gurame Asem Manis, Masak Telor Asin, Sambal Matah, Sedap Malam, Goreng Kremes, Pecak, Cobek Mertua, dan Sambel Siram.
- Paket Ayam: Pilihan populer termasuk Ayam Goreng Kremes, Ayam Cobek Mertua, Ayam Cabe Ijo, Ayam Bakar Madu, Ayam Geprek Penyet, Ayam Panggang, dan berbagai pilihan Nasi Ayam. Paket Bebek: Menawarkan Bebek Goreng Kremes, Bebek Cobek Mertua, Bebek Cabe Ijo, Bebek Sambal Matah, Bebek Masak Pedas, dan Bebek Sambel Siram.
- Paket Cumi: Varian yang tersedia meliputi Cumi Telor Asin, Cumi Sambal Matah, Cumi Sambel Siram, Cumi Goreng Kremes, Cumi Cobek Mertua, Cumi Masak Pedas, Cumi Goreng Tepung, dan Cumi Rempah Lemon.
- Paket Udang: Ada Udang Goreng Kremes, Udang Cobek Mertua, Udang Cabe Ijo, Udang Masak Pedas, Udang Sambel Siram, Udang Masak Telor Asin, Udang Bakar Madu, Udang Kampung Kecil, dan Udang Rempah Lemon.
- Paket Kerang: Pilihan olahan kerang seperti Kerang Goreng Kremes, Kerang Cobek Mertua, Kerang Cabe Ijo, Kerang Masak Pedas, Kerang Goreng Tepung, Kerang Onseng Pete, dan Kerang Sambal Matah.
- Paket Sapi: Termasuk Empal Cobek Mertua, Empal Goreng Kremes, Empal Cabe Ijo, Empal Sambal Matah, Empal Sambel Siram, Iga Penyet, Iga Bakar Madu, Sop Iga, Pindang Iga, Soto Betawi, dan Ongseng Soto Betawi.
- Paket Ikan Lainnya: Ada juga pilihan Ikan Lele (Goreng Kremes, Cobek Mertua, Cabe Ijo, Masak Pedas, Sambal Matah) dan Ikan Nila (Goreng Kremes, Cobek Mertua, Cabe Ijo, Masak Pedas, Sambal Matah), serta Patin Masak Pedas dan Pindang Patin.
Menu Tambahan dan Pelengkap
- Nasi: Nasi Putih, Nasi Goreng Cabe Ijo, Nasi Goreng Tek Tek, Nasi Goreng Pete Ikan Asin, Nasi Goreng Seafood, Nasi Uleg Ayam Suwir. Ada juga Nasi Liwet yang tersedia dalam paket untuk 4 orang.
- Karedok, Tauge Jambal Mercon, Tauge Cah Cumi, Tumis Genjer.
- Tahu Gunting, Tahu Sumedang, Tahu Gejrot Bandung, Tahu Tempe Penyet.
Menu Andalan (Best Seller)
Beberapa menu yang sering menjadi favorit pelanggan dan direkomendasikan antara lain:
- Ayam Goreng Kremes: Ayam goreng dengan taburan kremes yang gurih.
- Nasi Goreng Kampung: Nasi goreng dengan bumbu rempah khas.
- Sate Ayam: Sate ayam dengan bumbu kacang yang manis dan gurih.
- Ikan Bakar Gurame: Ikan gurame bakar dengan sambal kecap.
- Gurame Selimut Kangkung.
- Iga Bakar Madu.
- Cumi Cobek Mertua.
Peluang Emas dengan Sistem Franchise
Memulai bisnis kuliner dari nol memang penuh tantangan. Namun, dengan mengambil jalur franchise, Anda bisa meminimalkan risiko dan mendapatkan banyak keuntungan. Franchise Kampung Kecil menawarkan model bisnis yang sudah teruji dan didukung penuh oleh manajemen pusat.
Berikut adalah beberapa keuntungan memilih franchise Kampung Kecil:
- Model Bisnis Terpercaya, Kampung Kecil telah memiliki sistem operasional, resep, dan strategi pemasaran yang terbukti sukses.
- Dukungan Penuh dari Pusat: Sebagai franchisee, Anda akan mendapatkan pelatihan komprehensif, panduan operasional, bantuan dalam pemilihan lokasi, hingga dukungan pemasaran dari tim profesional Kampung Kecil.
- Brand Recognition: Anda akan langsung mendapatkan keuntungan dari popularitas dan reputasi baik yang sudah dibangun oleh Kampung Kecil. Efisiensi Operasional: Dengan panduan dan sistem yang sudah ada, Anda dapat menjalankan operasional bisnis dengan lebih efisien, mulai dari manajemen stok, standar kebersihan, hingga pelayanan pelanggan.
Siapa yang Cocok Menjadi Mitra Franchise Kampung Kecil?
Franchise Kampung Kecil ideal bagi Anda yang:
- Memiliki passion di bidang kuliner dan hospitality.
- Mempunyai modal investasi yang cukup.
- Siap mengikuti standar operasional dan sistem yang telah ditetapkan oleh franchisor.
- Memiliki semangat wirausaha dan komitmen untuk mengembangkan bisnis.
Mengenai estimasi modal franchise Kampung Kecil, informasi yang tersedia di publik cukup terbatas dan seringkali merujuk pada konsep warung atau usaha yang sangat kecil, bukan restoran Kampung Kecil yang dikenal dengan konsep rumah makan Sunda lesehan yang luas.
Berikut adalah beberapa poin penting untuk memahami estimasi modal franchise Kampung Kecil:
- Perkiraan Berdasarkan Konsep Restoran Serupa: Jika Kampung Kecil memang menawarkan franchise dengan konsep restoran besar seperti yang mereka miliki saat ini (dengan area luas, saung, dapur lengkap, dan kapasitas pengunjung banyak), maka estimasi modalnya akan jauh lebih tinggi.
- Sebagai perbandingan, franchise restoran masakan Sunda lainnya seperti Resto Sunda Sambara memiliki total rencana investasi yang bervariasi tergantung skala, mulai dari Rp 275 juta hingga lebih dari Rp 2,5 miliar. Komponen ini mencakup biaya kemitraan, renovasi, peralatan, dan biaya pra-pembukaan.
- Franchise restoran secara umum, seperti Solaria, diperkirakan membutuhkan investasi awal antara Rp 800 juta hingga Rp 1,5 miliar.
- Komponen Utama Biaya Investasi Restoran Besar: Modal untuk membuka restoran besar seperti Kampung Kecil akan melibatkan banyak aspek, antara lain:
- Biaya Lisensi/Franchise Fee: Hak untuk menggunakan merek dan sistem.
- Sewa/Pembelian Lahan/Bangunan: Ini bisa menjadi komponen terbesar, terutama untuk konsep saung dan area luas yang nyaman.
- Renovasi dan Desain Interior/Eksterior: Pembangunan saung, area makan, dapur, toilet, parkir, dan landscaping.
- Peralatan Dapur Profesional: Kompor besar, kulkas, freezer, peralatan masak khusus, exhaust hood, dll.
- Perlengkapan Meja & Makan: Piring, gelas, sendok, garpu, dsb.
- Sistem kasir, inventori, dan manajemen restoran.
- Sistem Air, Listrik, dan Sanitasi: Pemasangan infrastruktur yang memadai.
- Inventaris Awal Bahan Baku: Pembelian bahan makanan dan minuman untuk operasional awal.
- Pelatihan Karyawan: Untuk memastikan standar pelayanan dan kualitas makanan.
- Marketing & Promosi Awal: Untuk grand opening dan menarik pelanggan.
-
- Modal Kerja/Dana Darurat: Untuk menutupi biaya operasional di bulan-bulan pertama.
Estimasi BEP Franchise Kampung Kecil
Menentukan Break Even Point (BEP) untuk franchise restoran seperti Kampung Kecil dengan modal awal Rp 1,5 miliar memerlukan data keuangan yang spesifik dan detail. Namun, kita bisa membuat estimasi berdasarkan rata-rata industri dan asumsi yang realistis.
Untuk menghitungnya, kita perlu mengidentifikasi:
- Biaya Tetap (Fixed Costs – FC): Biaya yang tidak berubah terlepas dari volume penjualan (misal: sewa tempat, gaji karyawan tetap, depresiasi aset, biaya lisensi franchise tahunan, asuransi, biaya utilitas dasar, biaya pemasaran tetap).
- Biaya Variabel (Variable Costs – VC): Biaya yang berbanding lurus dengan volume penjualan (misal: harga pokok penjualan/HPP bahan baku makanan & minuman, gaji karyawan harian/berdasarkan penjualan, biaya kemasan, biaya operasional variabel lainnya).
- Harga Jual Rata-rata per Transaksi/Pelanggan (Average Revenue per Guest/Transaction – ARPG): Rata-rata uang yang dibelanjakan oleh setiap pelanggan.
Rumus BEP:
- BEP (dalam Unit/Jumlah Pelanggan) = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
- BEP (dalam Rupiah/Omzet) = Total Biaya Tetap / (1 – (Total Biaya Variabel / Total Penjualan)) atau BEP (dalam Rupiah) = Total Biaya Tetap / Margin Kontribusi Rasio
Asumsi untuk Estimasi dengan Modal Rp 1,5 Miliar:
Mengingat modal investasi Rp 1,5 miliar untuk restoran berskala Kampung Kecil, kita bisa berasumsi:
- Struktur Biaya:
- Biaya Tetap Bulanan (FC): Ini adalah komponen yang besar. Dengan investasi Rp 1,5 miliar, kemungkinan besar sebagian besar sudah termasuk biaya pembangunan/renovasi, lisensi, dan peralatan. Anggaplah biaya tetap bulanan mencakup:
- Sewa/Cicilan Tempat (jika sewa): Misal Rp 30 juta – Rp 70 juta/bulan (tergantung lokasi dan luas).
- Gaji Karyawan (manajer, koki tetap, supervisor, admin): Misal Rp 50 juta – Rp 80 juta/bulan untuk sekitar 10-15 karyawan inti.
- Depresiasi Aset (peralatan, renovasi): Misal Rp 15 juta – Rp 25 juta/bulan (amortisasi investasi 1,5 M dalam 5-10 tahun).
- Biaya Promo marketing: Misal Rp 5 juta – Rp 10 juta/bulan.
- Utilitas & Lain-lain (listrik, air, internet, kebersihan): Misal Rp 15 juta – Rp 30 juta/bulan.
- Royalty Fee Franchise: Ini biasanya persentase dari omzet, tapi ada juga yang minimum. Anggaplah 4-7% dari omzet. Untuk BEP awal, kita akan masukkan ini sebagai persentase dari target omzet BEP.
- Biaya Tetap Bulanan (FC): Ini adalah komponen yang besar. Dengan investasi Rp 1,5 miliar, kemungkinan besar sebagian besar sudah termasuk biaya pembangunan/renovasi, lisensi, dan peralatan. Anggaplah biaya tetap bulanan mencakup:
Estimasi Total Biaya Tetap Bulanan (FC): Rp 115 juta – Rp 215 juta. Kita ambil rata-rata Rp 160 juta/bulan.
-
- Biaya Variabel per Porsi/Transaksi (VC per Unit): Restoran memiliki HPP bahan baku yang signifikan. Anggaplah biaya bahan baku (food cost) sekitar 30-35% dari harga jual. Ditambah biaya operasional variabel lain (gaji pramusaji harian, kemasan, dll).
- HPP (Harga Pokok Penjualan): 30% dari harga jual.
- Biaya Variabel Lain: 5% dari harga jual.
- Total Biaya Variabel: Sekitar 35% – 40% dari omzet.
- Harga Jual Rata-rata per Pelanggan (ARPG): Kampung Kecil memiliki menu yang bervariasi. Anggaplah rata-rata pengeluaran per pelanggan (termasuk minuman) adalah Rp 75.000 – Rp 120.000. Kita ambil rata-rata Rp 90.000.
- Biaya Variabel per Porsi/Transaksi (VC per Unit): Restoran memiliki HPP bahan baku yang signifikan. Anggaplah biaya bahan baku (food cost) sekitar 30-35% dari harga jual. Ditambah biaya operasional variabel lain (gaji pramusaji harian, kemasan, dll).
Perhitungan Estimasi BEP:
Kita akan menggunakan rumus BEP dalam Rupiah/Omzet.
Margin Kont rasio = 1 – (Total Biaya Variabel / Total Penjualan)
Karena Biaya Variabel adalah 35% dari omzet, maka:
Margin Kontribusi Rasio = 1 – 0.35 = 0.65 (atau 65%)
BEP (Omzet Bulanan) = Biaya Tetap Bulanan / Margin Kontribusi Rasio
BEP (Omzet Bulanan) = Rp 160.000.000 / 0.65
BEP (Omzet Bulanan) = Rp 246.153.846 (sekitar Rp 246 juta)
Perkiraan Waktu BEP (Balik Modal):
Waktu BEP dihitung dengan membandingkan total investasi dengan profit bersih bulanan (setelah BEP). Namun, seringkali BEP (Break Even Point) disalahartikan sebagai Payback Period (periode pengembalian modal).
- Waktu BEP (dalam bulan): Berdasarkan rumus di atas, BEP menunjukkan omzet bulanan yang harus dicapai agar tidak rugi atau untung.
- Payback Period (Waktu Balik Modal): Ini adalah waktu yang dibutuhkan agar total kumulatif laba bersih sama dengan modal investasi awal. Ini yang biasanya ingin diketahui oleh investor.
Misalkan, setelah BEP tercapai di Rp 246 juta, setiap tambahan penjualan akan menghasilkan keuntungan.
Jika target omzet bulanan adalah Rp 350 juta (di atas BEP), maka:
- Total Biaya Variabel = 35% x Rp 350.000.000 = Rp 122.500.000
- Total Biaya Tetap = Rp 160.000.000
- Total Biaya = Rp 122.500.000 + Rp 160.000.000 = Rp 282.500.000
- Laba Kotor Bulanan = Omzet – Total Biaya = Rp 350.000.000 – Rp 282.500.000 = Rp 67.500.000
Maka, Payback Period (Waktu Balik Modal) = Modal Investasi Awal / Laba Bersih Bulanan
Payback Period = Rp 1.500.000.000 / Rp 67.500.000
Payback Period ≈ 22.2 bulan (sekitar 1 tahun 10 bulan)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cepat atau Lambatnya BEP:
- Lokasi: Lokasi strategis dengan traffic tinggi akan mempercepat pencapaian BEP karena potensi omzet yang lebih besar.
- Efisiensi Operasional: Pengelolaan biaya variabel (HPP, tenaga kerja) dan biaya tetap yang efisien sangat krusial.
- Strategi Pemasaran: Promosi yang efektif dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan omzet.
- Kualitas Makanan & Pelayanan: Konsistensi dalam kualitas akan membangun loyalitas pelanggan dan mendorong repeat order.
- Harga Jual: Penentuan harga yang kompetitif namun tetap memberikan margin yang sehat.
- Variasi Menu: Menu yang beragam dan menarik dapat menarik segmen pelanggan yang lebih luas.
- Persaingan: Tingkat persaingan di area lokasi akan memengaruhi pangsa pasar dan kemampuan menarik pelanggan.
- Manajemen Arus Kas: Pengelolaan keuangan yang baik untuk memastikan ketersediaan modal kerja.
Kesimpulan Estimasi:
Dengan modal investasi Rp 1,5 miliar, estimasi:
- Target Omzet BEP Bulanan: Sekitar Rp 246 juta.
- Estimasi Waktu Balik Modal (Payback Period): Dengan asumsi omzet yang stabil di atas BEP (misal Rp 350 juta/bulan), perkiraan balik modal adalah sekitar 1 tahun 10 bulan hingga 2,5 tahun.
Penting untuk diingat bahwa ini hanyalah estimasi. Data yang lebih akurat (dari franchisor) mengenai struktur biaya tetap dan variabel, target omzet, serta proyeksi laba rugi, akan memberikan perhitungan BEP dan Payback Period yang lebih tepat.
Syarat & Tahapan Bergabung Franchise Kampung Kecil
Syarat Umum Bergabung dengan Franchise Restoran
Jika Kampung Kecil memiliki program franchise, syarat-syarat yang kemungkinan besar akan diminta dari calon mitra meliputi:
- Kesiapan Modal Investasi: Ini adalah syarat paling krusial. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, untuk restoran berskala besar, modal investasi bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
- Lokasi Potensial: Calon franchisee diharapkan memiliki atau setidaknya menemukan lokasi yang strategis, luas, dan sesuai dengan standar restoran (misalnya, area parkir memadai, akses mudah, visibilitas tinggi). Luas ideal untuk restoran lesehan seperti Kampung Kecil bisa mencapai ratusan meter persegi.
- Pengalaman Bisnis/Manajemen: Meskipun tidak selalu mutlak, memiliki pengalaman di bidang kuliner atau manajemen bisnis (terutama restoran) bisa menjadi nilai tambah. Beberapa franchisor mungkin mensyaratkan hal ini.
- Jiwa Entrepreneur dan Komitmen: Calon mitra harus memiliki semangat berwirausaha dan komitmen tinggi untuk menjalankan bisnis sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan franchisor.
- Legalitas Diri dan Usaha:
- Warga Negara Indonesia (WNI) atau Badan Hukum yang sah (misal: PT, CV).
- Memiliki kelengkapan izin usaha yang relevan (IMB/PBG, NPWP, PKP, Izin Lingkungan, NIB, STPW, dll.).
- Bersedia Mengikuti Sistem: Komitmen untuk patuh pada Standar Operasional Prosedur (SOP), pelatihan, dan semua kebijakan yang ditetapkan oleh franchisor.
Tahapan Umum Bergabung dengan Franchise Restoran
Proses bergabung dengan franchise biasanya melibatkan beberapa tahapan berikut:
- Riset Awal & Kontak Franchisor:
- Lakukan Riset Mendalam: Pelajari lebih lanjut tentang reputasi Kampung Kecil, konsepnya, dan apakah mereka memang menawarkan program franchise untuk konsep restoran besar mereka.
- Hubungi Pihak Manajemen: Ini adalah langkah terpenting. Cari kontak resmi (telepon, email, atau formulir di website resmi jika ada) dan sampaikan minat Anda untuk bermitra.
- Presentasi Awal & Penerimaan Proposal:
- Jika ada program franchise, pihak Kampung Kecil akan mengundang Anda untuk presentasi awal. Dalam sesi ini, mereka akan menjelaskan detail kerja sama, estimasi investasi, potensi keuntungan, sistem operasional, dan persyaratan lainnya.
- Anda akan menerima proposal kemitraan (franchise proposal) yang berisi informasi lengkap mengenai investasi, royalti fee, advertising fee, hak dan kewajiban, serta durasi kontrak.
- Evaluasi Lokasi:
- Jika Anda memiliki lokasi, franchisor akan melakukan survei dan evaluasi kelayakan lokasi untuk memastikan sesuai dengan standar mereka (akses, visibilitas, target pasar, daya dukung lingkungan).
- Jika belum punya lokasi, mereka mungkin akan membantu memberikan panduan kriteria lokasi yang ideal.
- Studi Kelayakan Investasi & Anggaran Biaya:
- Franchisor akan membantu Anda dalam membuat studi kelayakan investasi dan rencana anggaran belanja (RAB) yang lebih detail berdasarkan lokasi yang disetujui. Ini akan menjadi gambaran yang lebih konkret tentang total modal yang dibutuhkan.
- Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS):
- Setelah semua pihak sepakat dan persyaratan terpenuhi, Anda akan menandatangani perjanjian waralaba. Pastikan Anda memahami setiap klausul dalam perjanjian ini, sebaiknya dengan bantuan penasihat hukum.
- Persiapan Pembukaan Gerai:
- Desain & Renovasi: Franchisor akan memberikan panduan desain dan tata ruang sesuai standar mereka. Proses renovasi atau pembangunan akan dimulai.
- Pembelian Peralatan: Pengadaan peralatan dapur, furnitur, sistem POS, dan perlengkapan lainnya sesuai spesifikasi franchisor.
- Rekrutmen & Pelatihan Karyawan: Anda akan merekrut karyawan, dan mereka akan menjalani pelatihan intensif dari franchisor untuk memastikan operasional dan pelayanan sesuai standar.
- Pengadaan Bahan Baku Awal: Pembelian stok awal bahan baku dari pemasok yang disetujui.
- Perizinan: Pengurusan semua izin usaha yang diperlukan untuk operasional restoran.
- Grand Opening:
- Setelah semua persiapan selesai dan inspeksi akhir dari franchisor, gerai Anda siap untuk dibuka dan beroperasi.