
Tentang Franchise Holycow Steak
Franchise Holycow Steak (atau Steak Hotel by Holycow!) adalah kemitraan menggunakan model bisnis waralaba/restoran steak di mana seseorang (franchisee) membayar franchisor (Holycow) untuk menggunakan merek, sistem operasional, dukungan, dan produk Holycow untuk membuka outlet sendiri.
Berikut ringkasan lebih detail apa itu Franchise Holycow Steak berdasarkan info yang tersedia:
Profil Singkat Holycow
- Holycow! didirikan untuk menyediakan steak (termasuk wagyu) dengan kualitas baik tapi harga lebih terjangkau.
- Selain steak resto, mereka juga punya lini “Ready to Cook” (daging beku yang sudah dibumbui) dan “Meat Shop” (daging kiloan) yang bisa dijual kembali oleh reseller.
- Brand ini berfokus memilih lokasi outlet dengan sangat selektif agar sesuai target pasar dan trafik.
Tujuan & Konsep
- Holycow didirikan agar steak premium, terutama wagyu, bisa dinikmati lebih banyak orang dengan harga lebih terjangkau.
- Merek ini melayani pasar steak dengan bahan berkualitas, sistem operasional yang sudah terstandarisasi, dan brand awareness yang kuat.

Varian Menu Holycow Steak
Berikut beberapa varian menu yang tersedia di Steak Hotel by Holycow! (Holcow Steak), dari kategori steak daging sampai pendamping, dessert, dan minuman:
Kategori Steak Daging
- Wagyu / Premium Beef
- Wagyu Tenderloin MB 4-5 (200 gr)
- Wagyu Rib Eye MB 4-5
- Wagyu Sirloin MB 4-5
- Wagyu Tenderloin MB 6-7
- Daging Internasional & Alternatif Lain
- Australian Sirloin, Rib Eye, Tenderloin (Prime / Grain Fed)
- Black Angus Sirloin (Choice)
- Premium Grass Fed Sirloin
- Menu Spesial / “Signature / Special”
- Steak Au Poivre (sirloin dengan peppercorn sauce)
- Holysteak! 400 gr
- Sirloin Special Steak, Tenderloin Special Steak, Special Steak (200 gr / 160 gr)
Menu Non-Daging Sapi / Alternatif
- Ayam dan Seafood
- Holychicken! Steak (ayam paha tanpa tulang)
- Holyfish! Salmon Steak 200 gr
- Menu Favorit & Pendamping
- Hamburg Steak (patty daging sapi 100%)
- Steak Fried Rice
- Pasta Bolognaise, Pasta Aglio Olio with Salmon
Menu Anak-Anak (Kids Menu)
- Crusted Beef Steak + minuman
- Holychicken Schnitzel + minuman
- Mini Frankfurter + minuman
- My First Steak + minuman
Side Dish & Sayuran
- Spinach Sautee
- Green Bean Sautee
- Sweet Corn Sautee
- Mushroom Sautee
- Creamy Parmesan varian (Spinach, Green Bean, Sweet Corn)
Dessert & Add-Ons
- Dessert seperti Nougat Cake, Chocolate Mousse, Regal Cake, Nastar Cake
- Add-ons seperti tambahan saus (BBQ, Black Pepper, Mushroom, Holycow’s sauce)
- Ekstra nasi putih, mashed potatoes, french fries, telur mata sapi
Minuman
- Holycoffee!: Cappuccino, Americano, Latte, Green Tea Latte, Es Kopi Susu Masa Kini
- Holydrinks! & Mocktails:
- Pandan Milk Tea with Mango Mocktail
- Lychee Tea, Lemon Tea, Green Tea, Teh (panas/dingin)
- Minuman spesial seperti Blue Hawaiian, Bir Pletok, Lemonade, dll.

Daya Tarik Bisnis Holycow Steak
Oke, mari kita bahas daya tarik bisnis Holycow Steak sebagai franchise maupun brand F&B premium di Indonesia.
1. Brand Awareness & Reputasi Kuat
- Holycow dikenal luas sebagai pelopor steak wagyu terjangkau di Indonesia sejak 2010.
- Sudah punya puluhan outlet di kota besar → lebih mudah menarik konsumen karena mereknya sudah dipercaya.
- Image “premium tapi affordable” menjangkau pasar middle class yang besar.
2. Menu Premium dengan Harga Kompetitif
- Fokus pada steak berkualitas (wagyu, angus, prime beef) yang biasanya hanya dijual resto mahal.
- Harga lebih terjangkau dibanding steakhouse hotel → menjangkau lebih banyak segmen konsumen.
- Menu bervariasi: steak daging, ayam, salmon, pasta, kids menu, dessert, hingga kopi/minuman spesial.
3. Pasar Konsumen Luas & Loyal
- Segmen utamanya: keluarga, anak muda, dan profesional perkotaan.
- Banyak pelanggan yang repeat order → customer base relatif stabil.
- Cocok dijalankan di kota besar dengan daya beli menengah ke atas.
4. Dukungan Franchise & Sistem Operasional
- Holycow punya SOP yang sudah teruji → kualitas makanan & pelayanan konsisten.
- Franchisor menyediakan pelatihan, supply chain daging premium, resep rahasia, dan strategi marketing pusat.
- Ada opsi bisnis skala besar (outlet steakhouse) maupun kecil (Ready to Cook / meat shop).
5. Potensi Margin Tinggi
- Produk steak premium punya nilai jual tinggi → margin bisa lebih besar dibandingkan brand F&B mass market.
- Kombinasi penjualan dine-in, delivery, dan produk Ready to Cook meningkatkan revenue stream.
6. Strategi Lokasi Selektif
- Holycow tidak sembarangan buka outlet, hanya di lokasi dengan traffic bagus (mall, pusat bisnis, area kuliner populer).
- Hal ini menjaga eksklusivitas brand & meningkatkan peluang BEP lebih cepat.
7. Lifestyle & Tren
- Steak & wagyu dianggap sebagai lifestyle food → bukan sekadar makan, tapi pengalaman.
- Cocok untuk acara keluarga, meeting bisnis, hingga hangout anak muda.
- Tren “affordable luxury” di kuliner masih terus naik, sehingga permintaan stabil.
Singkatnya, daya tarik bisnis Holycow Steak ada pada kombinasi brand kuat + produk premium terjangkau + pasar loyal + dukungan franchise + potensi margin tinggi.
Mau saya buatkan juga analisa SWOT Holycow Steak biar lebih kelihatan kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancamannya?
Analisa SWOT Franchise Holycow Steak
Strengths (Kekuatan)
- Brand Awareness Tinggi → Holycow dikenal luas sebagai pelopor steak wagyu terjangkau di Indonesia sejak 2010.
- Produk Premium dengan Harga Kompetitif → Wagyu, Angus, dan steak berkualitas lainnya tersedia dengan harga lebih rendah dibanding steakhouse hotel.
- Sistem Operasional Terstandarisasi → Franchisor menyediakan SOP, training, supply chain daging premium, serta manajemen kualitas.
- Menu Variatif → Tidak hanya steak, ada ayam, salmon, pasta, kids menu, hingga dessert & kopi → menarik berbagai segmen konsumen.
- Pasar Loyal & Repeat Order Tinggi → Steak dianggap makanan lifestyle, cocok untuk keluarga, profesional, maupun anak muda.
Weaknesses (Kelemahan)
- Investasi Awal Besar → Biaya awal bisa mencapai Rp 2–3 Miliar untuk full outlet, sehingga barrier to entry tinggi.
- Biaya Operasional Tinggi → Gaji karyawan, bahan baku impor, sewa lokasi premium, listrik & peralatan → menekan margin jika manajemen kurang efisien.
- Royalti & Franchise Fee → Franchisee harus membayar 5% omzet + biaya lisensi besar di awal.
- Ketergantungan pada Supply Daging Premium → Fluktuasi harga impor atau logistik bisa mempengaruhi margin keuntungan.
- Lokasi Sangat Selektif → Tidak semua calon franchisee bisa langsung diterima karena Holycow menjaga eksklusivitas lokasi.
Opportunities (Peluang)
- Pertumbuhan Segmen Middle Class → Pasar menengah ke atas di Indonesia semakin besar, daya beli untuk produk premium meningkat.
- Ekspansi ke Kota Kedua & Ketiga → Holycow masih dominan di kota besar, ada peluang masuk ke kota berkembang dengan potensi pasar baru.
- Diversifikasi Produk → Ready to Cook, meat shop, delivery online → bisa memperluas revenue stream.
- Tren Kuliner “Affordable Luxury” → Makanan premium dengan harga terjangkau semakin diminati anak muda & keluarga urban.
- Kolaborasi & Digital Marketing → Potensi besar lewat kolaborasi brand lifestyle, e-commerce, dan aplikasi food delivery.
Threats (Ancaman)
- Persaingan Ketat di Industri Steak & F&B → Banyak restoran steak baru bermunculan, termasuk franchise internasional dan lokal.
- Fluktuasi Ekonomi & Daya Beli → Saat krisis, konsumen bisa mengurangi makan steak (bukan kebutuhan pokok).
- Biaya Sewa Lokasi Premium → Lonjakan harga sewa mall/area strategis bisa menekan profit margin.
- Kualitas & Konsistensi → Jika ada outlet yang gagal menjaga standar rasa & pelayanan → bisa merusak brand secara keseluruhan.
- Isu Pasokan Bahan Baku → Gangguan supply chain (misalnya impor daging) bisa memengaruhi harga & ketersediaan.
Model Franchise Holycow Steak
Ada beberapa jenis kemitraan yang bisa:
- Franchise outlet penuh (Steakhouse/TKP)
Membuka restoran fisik Holycow lengkap dengan interior, kitchen, staff, dsb. Dibutuhkan investasi besar karena termasuk renovasi, peralatan, sewa lokasi, dll. - Ready to Cook (RTC)
Produk daging steak yang sudah dipotong dan dimarinasi, siap dimasak di rumah oleh konsumen. Untuk yang ingin bisnis dengan modal lebih kecil. Paket RTC mulai dari sekitar Rp 45 juta termasuk bahan, freezer, dan platform toko online yang dibuat pihak Holycow. (
Yang Harus Diperhatikan
- Biaya tambahan bisa besar: sewa tempat, renovasi, izin, peralatan dapur + grill, perlengkapan pendukung.
- Modal operasional rutin seperti gaji, bahan baku, listrik, air, promosi, akan terus berlangsung.
- Lokasi sangat menentukan — trafik, visibilitas, dan aksesibilitas outlet penting untuk keberhasilan. Holycow sangat selektif dengan lokasi outlet.
Estimasi Modal Franchise Holycow Steak
Komponen |
Informasi |
Franchise Fee |
IDR 250.000.000 |
Royalty Fee |
5% dari omzet |
Lama Kontrak (Franchise Term) |
6 tahun |
Estimasi CAPEX (modal awal yang dibutuhkan) |
± IDR 2.000.000.000 |
Jumlah outlet saat info |
Sekitar 30 outlet di berbagai kota besar seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Pekanbaru
|
Estimasi BEP Franchise Holycow Steak
Estimasi Break Even Point (BEP) untuk franchise Holycow! Steakhouse tergantung banyak faktor: lokasi, ukuran outlet, harga sewa, jumlah pengunjung, harga menu, efisiensi operasional, dan biaya tetap/variable lainnya. Tapi berdasarkan data yang ada, saya bisa membuat simulasi kira-kira agar gambaran realistis. Kamu bisa sesuaikan angka-nyata nanti.
Data yang bisa dijadikan acuan
Beberapa data penting dari Holycow & franchise steak secara umum:
- Investasi awal untuk outlet Holycow full outlet ≈ Rp 3,095 miliar.
- Franchise fee: Rp 400.000.000 untuk lisensi 5 tahun.
- Royalti: sekitar 5% dari penjualan bersih.
- Harga / menu rata-rata Holycow sekitar Rp 50.000-200.000 tergantung jenisnya.
Asumsi untuk simulasi BEP
Untuk estimasi, kita perlu buat beberapa asumsi realistis:
Komponen |
Asumsi |
Lokasi |
Kota besar (Jakarta / Surabaya / Bandung), pusat keramaian / mall / area kuliner |
Luas outlet / kapasitas |
Standar outlet steak, ruang makan cukup, kitchen besar, bisa melayani banyak pengunjung/hari |
Hari buka |
30 hari/bulan |
Rata-rata transaksi per hari |
Misalnya 80-120 porsi steak & tambahan pendapatan minuman / side dish |
Harga rata-rata per porsi (menu utama) |
Rp 125.000 (bervariasi, beberapa lebih mahal) |
Pendapatan tambahan (minuman, side) |
± 20% dari pendapatan makanan |
Biaya bahan baku & variabel lainnya |
Sekitar 30-40% dari omzet makanan + tambahan biaya minuman/side dish |
Biaya tetap bulanan (sewa, gaji, listrik, air, AC, promosi, maintenance, royalti) |
Besar, karena lokasi bagus dan outlet besar |
Perkiraan BEP
Menggunakan asumsi-asumsi di atas, saya buat estimasi kasar:
Asumsi |
Nilai |
Harga rata2 porsi steak + side & minum |
Rp 150.000 (makanan Rp 125.000 + ekstra minuman & side) |
Porsi per hari |
100 porsi |
Omzet kotor per hari |
100 × 150.000 = Rp 15.000.000 |
Omzet kotor per bulan (30 hari) |
Rp 450.000.000 |
Biaya-biaya bulanan (perkiraan)
Pos biaya |
Estimasi |
Bahan baku / variabel (30-40%) |
~ Rp 135.000.000 – 180.000.000 |
Gaji karyawan (chef, service, kasir, dsb) |
Bisa 15-20 orang, tergantung ukuran; misalnya Rp 60.000.000 – 100.000.000 |
Sewa lokasi |
Lokasi bagus bisa mahal; misalnya Rp 50.000.000 – 150.000.000 tergantung mall / area premium |
Listrik, gas, air, utilitas |
Rp 10.000.000 – 30.000.000 |
Pemeliharaan, peralatan, kebersihan, waste |
Misal Rp 5.000.000 – 20.000.000 |
Royalti (5%) |
5% × omzet bersih (atau kotor tergantung kontrak) → jika omzet kotor Rp 450.000.000, royalti sekitar Rp 22.500.000 |
Biaya promosi lokal, pemasaran, iklan |
Rp 10.000.000 – 30.000.000 |
Kalkulasi Keuntungan Bulanan
Misalkan:
- Omzet kotor bulanan: Rp 450.000.000
- Biaya variabel & bahan baku: 35% → ~Rp 157.500.000
- Biaya tetap total: sewa + gaji + utilitas + promosi + royalti + lainnya: misalkan Rp 200.000.000
Maka:
- Total biaya ≈ Rp 157.500.000 + Rp 200.000.000 = Rp 357.500.000
- Keuntungan bersih bulanan ≈ Rp 450.000.000 − 357.500.000 = Rp 92.500.000
Estimasi Waktu BEP
Modal investasi awal sekitar Rp 3.095.000.000 (dari data Holycow).
Jika keuntungan bersih bulanan ≈ Rp 90 – 100 juta:
- BEP ≈ modal awal / keuntungan bersih per bulan
- Misalkan keuntungan bersih Rp 90.000.000/bulan → BEP ≈ 34-35 bulan (~2,8 tahun)
- Kalau bisa tingkatkan omzet / efisiensi biaya → bisa lebih cepat, mungkin 2-2,5 tahun
Faktor yang Bisa Mempercepat atau Memperlambat BEP
- Lokasi sangat menentukan. Outlet di mall premium jauh lebih mahal sewanya, tapi juga bisa mendapat traffic tinggi → omzet bisa jauh lebih besar. Kalau lokasi pinggir mall / di luar pusat, sewa lebih rendah tapi omzet mungkin lebih kecil.
- Efisiensi operasional: pengelolaan bahan baku, waste, jam operasional, jam sibuk vs sepi, ketersediaan staff, turn over karyawan.
- Promosi / branding: kuatnya pemasaran bisa menaikkan pelanggan.
- Kompetisi dan keadaan ekonomi lokal: daya beli konsumen, biaya bahan baku daging premium (yang rentan fluktuasi), biaya impor (jika menggunakan daging import).
- Royalti, biaya lisensi, fee pengelolaan pusat, kontribusi promosi pusat.
Syarat & Tahapan Bergabung Franchise Holycow Steak
Berikut gambaran umum syarat & tahapan bergabung Franchise Holycow Steak berdasarkan informasi franchising Holycow dan praktik standar waralaba F&B premium di Indonesia:
Syarat Bergabung Franchise Holycow Steak
- Kapasitas Modal
- Franchise fee sekitar Rp 250–400 juta (tergantung paket)
- Total investasi outlet penuh ± Rp 2–3 miliar (sudah termasuk renovasi, kitchen equipment, interior, dan operasional awal)
- Ada juga paket lebih kecil seperti Ready to Cook / meat shop mulai ± Rp 45 juta.
- Lokasi Strategis
- Holycow sangat selektif memilih lokasi.
- Minimal di area dengan traffic tinggi (mall besar, pusat bisnis, kawasan kuliner premium).
- Luas ruang biasanya >150 m² untuk outlet dine-in.
- Komitmen Manajemen
- Franchisee harus siap mengikuti SOP, standar kualitas makanan, pelayanan, dan desain interior Holycow.
- Tidak boleh mengubah menu atau menambah menu tanpa izin franchisor.
- Legalitas & Administrasi
- Harus berbadan hukum (PT atau CV) dengan izin usaha lengkap.
- Menandatangani kontrak franchise (biasanya 5–6 tahun).
- Kemampuan Operasional
- Siap merekrut & melatih karyawan sesuai standar Holycow.
- Mampu menjaga konsistensi kualitas, kebersihan, dan pelayanan.
Tahapan Bergabung Franchise Holycow Steak
- Pengajuan Aplikasi
- Menghubungi pihak Holycow / franchise department.
- Mengisi formulir aplikasi calon mitra (profil investor, lokasi, kemampuan modal).
- Seleksi & Wawancara
- Franchisor menilai kelayakan calon franchisee dari segi finansial, pengalaman, dan lokasi yang diajukan.
- Jika diterima, calon franchisee bisa lanjut ke tahap MOU.
- Studi Kelayakan Lokasi
- Franchisor melakukan survei lokasi untuk memastikan potensi traffic & market.
- Lokasi yang tidak sesuai standar biasanya ditolak.
- Penandatanganan Perjanjian Franchise
- Franchisee membayar franchise fee (Rp 250–400 juta).
- Menandatangani kontrak kerjasama (masa berlaku ± 5–6 tahun).
- Persiapan Outlet
- Renovasi & interior desain sesuai standar Holycow (konsep steakhouse modern).
- Pengadaan kitchen equipment (grill, oven, freezer, dsb).
- Franchisor biasanya mendampingi proses ini.
- Rekrutmen & Training
- Franchisee merekrut karyawan (chef, cook helper, kasir, service staff).
- Semua staff wajib mengikuti training dari Holycow sebelum outlet beroperasi.
- Pre-Opening & Grand Opening
- Trial operasional, pengecekan kualitas menu & pelayanan.
- Opening didukung franchisor dengan marketing campaign.
- Operasional Berjalan & Monitoring
- Outlet beroperasi penuh dengan sistem kontrol kualitas.
- Franchisee membayar royalti 5% dari omzet bulanan.
- Franchisor melakukan audit rutin untuk menjaga konsistensi brand.
Support Franchise Holycow Steak
Berikut gambaran support yang diberikan oleh Holycow Steak kepada franchisee berdasarkan standar dukungan waralaba F&B premium + info dari franchisor mereka:
1. Brand & Hak Waralaba
- Hak penggunaan merek dagang Steak Hotel by Holycow!
- Desain interior & eksterior outlet sesuai standar Holycow → menjaga citra premium & konsistensi di semua outlet.
- Akses ke sistem manajemen dan SOP operasional yang sudah terbukti.
2. Training & SDM
- Training karyawan & manajemen sebelum outlet buka (kitchen, service, kasir, manajemen keuangan).
- SOP operasional harian (food preparation, penyimpanan, hygiene, pelayanan pelanggan).
- Pendampingan saat masa pre-opening & grand opening.
3. Supply Chain & Menu
- Pasokan daging wagyu, angus, dan bahan premium langsung dari franchisor / distributor resmi → menjaga kualitas & standar rasa.
- Resep rahasia, standar porsi, dan variasi menu yang terupdate dari pusat.
- Dukungan dalam pengembangan menu baru (seasonal menu, add-ons, promo khusus).
4. Marketing & Promosi
- Dukungan promosi nasional (branding, kampanye digital, kolaborasi dengan food delivery, media sosial resmi Holycow).
- Materi promosi lokal (poster, banner, promo bundling) sesuai pedoman brand.
- Akses ke strategi digital marketing & integrasi dengan platform delivery (GoFood, GrabFood, ShopeeFood).
5. Operasional & Sistem
- Manual operasional (kitchen flow, manajemen stok, cost control, quality control).
- Sistem kasir (POS) yang terintegrasi untuk memudahkan laporan omzet & pembayaran royalti.
- Audit & monitoring berkala dari tim pusat → menjaga kualitas layanan & produk.
6. Pengembangan & Inovasi
- R&D produk baru → franchisee otomatis ikut menikmati inovasi tanpa harus riset sendiri.
- Pelatihan tambahan untuk tim outlet jika ada pembaruan SOP/menu.
- Update tren kuliner & strategi pemasaran yang relevan.
7. Pendampingan Keuangan & Manajemen
- Estimasi biaya & proyeksi keuntungan sebelum buka.
- Panduan manajemen biaya operasional (food cost, labor cost, overhead).
- Monitoring performa outlet (penjualan, margin, kepuasan pelanggan).
Info Franchise Lainnya Bisa klik Link nya